Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras, Teknik, dan Contohnya
ON 05/14/2019 NO COMMENTS
Kerajinan bahan keras juga merupakan salah satu kerajinan yang dapat mendatangkan pundi-pundi pendapatan. Tak sedikit pengusaha kerajinan ini yang merambah ke luar negeri sebagai pangsa pasarnya. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai pengertian, teknik, cara membuat hingga beragam contoh produk kerajinan bahan keras alami maupun buatan.
Pengertian Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan dari bahan keras merupakan sebuah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar bersifat keras. Di antara kerajinan bahan keras di Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, namun ada pula yang telah mendapat inovasi sesuai dengan tuntutan pasar.
Berdasarkan bahan yang digunakan kerajinan bahan keras ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain :
Bahan Keras Alami
Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang dalam tahap pembuatannya menggunakan bahan baku berasal dari alam atau mengalami pengolahan namun tidak menyebabkan perubahan wujud benda bahan tersebut.
Bahan keras alami ini mudah didapatkan dan harga yang terjangkau karena pada beberapa bahan bisa kita peroleh langsung di sekitar kita.
Contoh Kerajinan Bahan Keras Alami
- Kayu
- Biji-bijian
- Bambu
- Batu
- Kerang
- Tulang
- Rotan
- Pasir
Bahan Keras Buatan
Sementara kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang bahan dasarnya telah mengalami pengolahan kembali. Bahan-bahan ini diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat bahan-bahan kerajinan.
Contoh Kerajinan Bahan Keras Buatan
- Kaca
- Kaleng
- Logam (Tembaga, Perak, Kuningan, Emas dan Alumunium)
- Semen
- Kawat
- Timah
- Besi
Teknik Membuat Kerajinan Bahan Keras
Ada beberapa teknik yang digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras, antara lain yaitu :
Teknik Cor (Cetak Tuang)
Bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu ketika kebudayaaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, termasuk dengan teknik cor ini. Ada beberapa produk kerajinan dari bahan perunggu kala itu seperti gendering, perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
Ada dua macam yang digunakan dengan menggunakan teknik cor yaitu :
- Teknik Tuang Berulang (Bivalve)
Bi = dua dan Valve = kepingan. Teknik ini menuang berulang kali yaitu dengan menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat digunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan.
Cetakan yang dibuat untuk teknik tuang ini dapat dipakai kembali setelah digunakan. Teknik Bivalve digunakan untuk mencetak benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasannya seperti wadah dan barang simpel lainnya.
- Teknik Tuang Sekali Pakai ( A Cire Perdue)
Teknik tuang sekali pakai hanya khusus dibuat pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Untuk menggunakan teknik ini, haruslah membuat model dari tanah terlebih dahulu. Kemudian model tersebut dilapisi lilin, dan ditutup lagi dengan tanah liat, lalu dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga.
Tuangkan perunggu ke dalam rongga tersebut. Cetakan tanah liat dapat dipecah setelah dingin sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan. Teknik sekali pakai ini hanya berguna untuk sekali pemaikaian.
Teknik Etsa
Kata Etsa berasal dari Jerman yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat. Teknik etsa berarti merendam bahan-bahan logam dalam larutan etsa (larutan asam).
Berikan lapisan dengan bahan penolak asam pada bagian yang tidak ingin tertetsa oleh pengikisan larutan asam ini. Sedangkan bagian yang ingin dietsa sesuai dengan desain biarkan kondisi terbuka agar terkena pengikisan asam. Jenis logam yang akan dietsa juga sangat mempengaruhi terhadap beberapa larutan dan bahan kimia yang secara terpisah menggigit dan melarutkannya.
Larutan asam ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik maupun campuran dari keduanya. Pada sebagian larutan asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu. Sementara pada beberapa asam lainnya hanya sedikit sekali bahkan terkadang tidak ada pengaruh sama sekali.
Sukses tidaknya mengetsa sangat tergantung pada pengaturan dan pengawasan yang sangat teliti pada kekuatan larutan asam pengetsa. Seperti :
- Penerapan bahan penolak asam pada logamnya.
- Cara dan ketrampilan dalam membuat desain agar tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung).
- Pengawasan akan perhitungan waktu untuk pengukuran dan pengikisan asam, agar gambar etsa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang dinginkan.
Teknik Ukir
Teknik ini dalam tahap penggunaannya melalui proses pencukilan sehingga membentuk cekungan atau cembungan dan menyusu suatu pola tertentu. Teknik ukir sendiri sudah dikenal sejak zaman Batu Muda, di Indonesia. Kala itu sudah banyak peralatan yang dibuat dari batu, seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah.
Pada umumnya benda-benda tersebut diberi ukiran geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, ziq zaq dan segitiga. Selain berfungsi sebagai hiasan, ukiran tersebut juga mengandung simbolis dan religius.
Berdasarkan dari jenisnya, teknik ukir ini ada beberapa jenis : ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, dan ukuran utuh.
Teknik Ukir Tekan
Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan plat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk plat logam kuningan dan sampai dengan 0,4 mm untuk plat logam tembaga.
Alat yang sering digunakan untuk ukir tekan ini dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau, yang telah dibentuk sesuai dengan kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk tidak dapat ditemukan, dapat juga menggunakan bambu ataupun kayu. Cara penggunaan alat ukir tekan ini dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.
Teknik Bubut
Dalam teknik ini dibutuhkan alat pahat bubut yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/mengaruk dan membentuk benda. Teknik bubut ini akan menghasilkan sebuah karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi.
Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan benda-benda mainan.
Teknik Anyam
Teknik anyam merupakan teknik kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Teknik anyaman ini menggunakan bahan keras antara lain : bambu, rotan dan plastik.
Cara Membuat Kerajinan Bahan Keras
Beberapa langkah untuk membuat suatu karya dari kerajinan bahan keras :
Membuat Rancangan
Langkah pertama adalah membuat rancangan objek atau karya yang akan kita buat. Rancangan yang bagus dan detail biasanya juga akan menghasilkan karya yang bagus. Rancangan atau sketsa ini biasanya digambar di suatu kertas dengan sedetail mungkin.
Menyiapkan Alat dan Bahan
Selanjutnya adalah persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan dengan kualitas yang bagus akan mendapat hasil yang maksimal juga.
Membuat Benda sesuai dengan Rancangan
Setelah semuanya siap, barulah kita mulai membuat karya. Buatlah sebuah bagian dasar terlebih dahulu dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatan.
Tahap Penyelesaian
Tahap finishing ini dengan merapikan, menghaluskan atau memberi hiasan dan beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.
Contoh Kerajinan Bahan Keras
Contoh produk yang dihasilkan dari kerajinan bahan keras ini sangat beraneka ragam. Berikut ini adalah beberapa contohnya :
Kerajinan Logam
Logam memiliki sifat yang keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang sedikit rumit, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
- Bahan logam :
seperti besi, perunggu, emas, perak dan sebagainya.
- Teknik yang digunakan
Menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
- Fungsi kerajinan
Kerajinan logam sering digunakan sebagai perhiasan dan aksesoris, kemudian berkembang sebagai benda hias dan fungsional seperti gelas, wadah, bahkan sampai simbol kejuaraan.
Kerajinan Kayu
Hutan yang tersebar di seluruh Indonesia menjadikan negara kita ladang akan bahan kayu. Karya kerajinan ukiran ini lebih banyak menggunakan bahan kayu sebagai bahan utamanya.
- Bahan kayu
Kayu yang sering digunakan ialah kayu jati, kayu mahoni, waru, sawo, nangka dan sebagainya.
- Teknik yang digunakan
Menggunakan teknik tatah ukir.
- Fungsi kerajinan
Kerajinan kayu selain sebagai benda yang memiliki kegunaan juga dibuat sebagai benda hias dan pajangan seperti mainan dan pernak pernik.
Kerajinan Bambu
Sejak jaman dulu, masyarakat Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, dari yang paling sederhana hingga yang rumit. Berbagai produk kerajinan yang bernilai seni dan ekonomi yang tinggi banyak sekali berasal dari bahan bambu. Produk anyaman dari Indonesia sendiri telah digemari oleh mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
- Teknik yang digunakan
Teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alami yaitu teknik anyaman dan teknik tempel.
- Fungsi kerajinan
Aneka produk dari bambu ini sering dibuat sebagai peralatan rumah tangga.
Kerajinan Rotan
Rotan ialah salah satu hasil kekayaan alam di Indonesia, dan Pulau Kalimantan yang paling banyak menghasilkan rotan.
- Teknik yang digunakan
Tumbuhan rotan yang kuat dan lentur menjadikannya sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman.
- Fungsi Kerajinan
Produk kerajinan dari rotan sering digunakan pada kebutuhan rumah tangga seperti, meja kursi, lemari, tempat makanan, dan lain lain.
Kerajinan Batu
Selain kayu dan rotan, Indonesia terdapat sumber alam bebatuan. Berbagai jenis batu ada di negara kita, dan lagi-lagi Pulau Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang sangat unik. Batu hitam yang keras dan batu padas yang berwarna putih/coklat yang lunak sering dimanfaatkan untuk produk kerajinan.
- Teknik yang digunakan
Teknik pengolahan untuk batu banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir.
- Fungsi kerajinan
Kerajinan batu biasanya digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Selain itu produk kerajinan ini juga dibuat sebagai aksesoris pelengkap busana atau penghias benda.
Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
Kaca serat atau fiberglass adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi bentuk serat-serat tipis. Serat ini dipintal untuk menjadi sebuah benang atau ditenun menjadi kain yang siap pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan terhadap korosi. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya, yaitu :
- Cairan Resin (minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu)
- Katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan.
- Talk untuk memekatkan warna.
Cara membuatnya pun harus ada perbandingan agar memperoleh hasil yang baik dan maksimal. Jika zar cair (resin dan katalis) dicampur maka akan berekasi dari cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengkilap.
Lihat juga bagaimana kardus bekas diubah menjadi bingkai foto yang unik dan berbagai Produk Unik Kerajinan dari Bambu.
Fungsi Kerajinan Bahan Keras
Adapun fungsi produk kerajinan dari bahan keras antara lain :
Benda Pakai
Produk kerajinan ini diciptakan untuk memprioritaskan fungsi dan kegunaan. Unsur keindahaan pada produk ini hanya sebagai pendukung.
Benda Hias
Untuk produk kerajinan ini hanya digunakan untuk benda hiasan atau pajangan. Jenis produk ini sangat menonjolkan sisi keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
Demikianlah aneka contoh produk beserta fungsi kerajinan yang terbuat dari bahan keras. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan informasi yang membantu anda semua. Jangan lewatkan juga aneka produk kerajinan dari batok kelapa yang super cantik dan unik.